Kamis, 17 April 2014

20 Penyakit pada sistem pernapasan manusia

20 Penyakit pada Sistem
Pernapasan Manusia

Sistem pernapasan pada manusia adalah salah
satu sistem organ yang sangat penting. Karena
jika manusia tidak bernapas selama beberapa
menit, maka dia akan mati. Sama seperti sistem
organ yang lain, sistem pernapasan pada
manusia juga bisa mengalami gangguan atau
kelainan yang mempengaruhi sistem itu sendiri.
Nah, apa sajakah penyakit pada sistem
pernapasan pada manusia? Langsung saja kita
simak yang pertama:

-Faringitis adalah radang pada faring karena
infeksi sehingga timbul rasa nyeri pada waktu
menelan makanan ataupun kerongkongan terasa
kering. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi
bakteri atau virus. Bakteri yang biasa menyerang
penyakit ini adalah Streptococcus pharyngitis.
Peradangan juga dapat terjadi karena terlalu
banyak merokok, ditandai dengan rasa sakit
saat menelan dan rasa kering di kerongkongan.
Asma adalah kelainan penyumbatan saluran
pernapasan yang disebabkan oleh alergi seperti
debu, bulu, ataupun rambut. Global Initiative for
Asthma, sebuah lembaga nirlaba internasional
untu penanggulangan asma, mendefinisikan
asma sebagai gangguan pada selaput pipa
udara yang menyalurkan udara ke dalam paru-
paru. Pada penyakit asma, paru-paru tidak
dapat menyerap oksigen secara optimal. Asma
ditandai dengan kontraksi yang kaku dari
bronkiolus yang menyebabkan kesukaran
bernapas. Asma dikenal dengan bengek yang
disebabkan oleh hipersensitivas bronkiolus
(disebut asma bronkiale) terhadap benda-benda
asing di udara. Asma merupakan penyempitan
saluran pernapasan utama pada paru-paru.
Kelainan ini tidak menular dan bersifat genetis
atau bawaan seseorang sejak lahir. Kelainan ini
juga dapat kambuh jika suhu lingkungan cukup
rendah atau keadaan dingin, udara kotor, alergi,
dan stres (tekanan psikologis).
Hampir separuh jumlah penderita mendapat
asma karena alergi ataupun sistem pernafasan
yang terlalu sensitif terhadap debu, obat,
makanan, dan minuman.Pola hidup tidak sehat
turut mempengaruhi timbulnya penyakit asma,
seperti merokok dan stress.

Asma adalah penyakit sistem pernapasan
manusia yang paling banyak di derita di dunia.
Di tahun 2010, penderita asma di seluruh dunia
berkisar 300 juta orang. Sementara jumlah
penderita asma di Indonesia mencapai 12 juta
orang atau kurang lebih 6 % dari jumlah seluruh
penduduk Indonesia. Asma bukanlah penyakit
menular, sehingga jika ada salah satu anggota
keluarga yang terserang asma, anggota lain
tidak perlu panik.

Gejala penyakit Asma antara lain:
1. Nafas yang berbunyi ngiiik ... ngiiik.
2. Mengalami sesak napas sehingga bernapas
dengan tersenggal-senggal.
3. Nafas pendek, biasanya hanya terjadi ketika
berolahraga.
4. Badan terlihat letih dan lesu serta kurang
bersemangat.
5. Rasa sesak dan berat di dada.
6. Mengalami kesulitan untuk tidur dengan
nyenyak.
7. Batuk-batuk hanya pada malam hari dan
cuaca dingin.
8. Mudah terkena alergi seperti udara dingin,
debu, atau jenis makanan tertentu.
9. Serangan asma yang hebat menyebabkan
penderita tidak dapat berbicara karena
kesulitannya dalam mengatur pernafasan.
10. Mudah lelah ketika melakukan aktivitas fisik.

Apabila gejala-gejala tersebut muncul, maka
seseorang yang menderita asma akan kesulitan
untuk melakukan pernapasan dikarenakan
adanya kontraksi pada otot-otot bronkul yang
mengakibatkan penyempitan pada saluran
pernapasan.
Saat serangan asma terjadi, biasanya penderita
kronis diberikan obat semprot yang mengandung
epinefrine atau isoproterenol yang dapat
dihisap dengan segera saat terjadi serangan
asma. Untuk tingkat akut, epinefrin tidak lagi
disemprotkan, namun diinjeksikan (disuntik) ke
dalam tubuh penderita.
Jika tidak ada epinefrine, penderita dapat
ditolong sementara dengan memberikan
minuman hangat atau menghirup uap air panas.
Bisa juga dengan memberikan hembusan angin
segar dari kipas angin untuk membantu proses
pernapasan penderita. Penyakit asma mungkin
tidak dapat dihilangkan dari sistem pernapasan
manusia, namun penyakit ini dapat dikontrol
agar gejala dan serangannya tidak mengganggu
aktivitas bekerja.

Cara mencegah penyakit Asma:
1. Jangan tinggal ditempat yang kotor yang
sudah kotor karna polusi
2. Jangan memelihara binatang yang bulunya
banyak dan halus.
Misalnya kucing, kelinci, dan sebagainya
3. Selalu memakai baju hangat dan selendang
leher saat cuaca sedang dingin
4. Jangan terlalu banyak melakukan olahraga
yang membutuhkan napas panjang bila
napas tidak kuat.
Sekitar 50 % penderita asma melakukan terapi
pengobatan alternatif, namun belum cukup bukti
yang memastikan bahwa terapi-terapi tersebut
efektif mengobati asma.
Penyakit influenza disebabkan oleh virus
influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain
pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan
tenggorokan terasa gatal. Influenza merupakan
suatu penyakit infeksi akut saluran pernafasan
terutama ditandai oleh demam, gigil, sakit otot,
sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit
tenggorok dan batuk yang tidak berdahak. Lama
sakit berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya
sembuh sendiri.
Penyakit ini merupakan penyakit yang paling
sering menyerang sistem pernapasan pada
manusia di seluruh dunia. Flu diakibatkan oleh
virus RNA dari keluarga Orthomyxoviridae.
Gejala umum flu adalah badan menggigil,
deman, mata berair, hidung tersumbat kepala
berat, disertai batuk, dan nyeri di beberapa
bagian tubuh.
Influenza merupakan penyakit yang dapat
menjalar dengan cepat di masyarakat. Walaupun
ringan tetapi penyakit ini dapat berbahaya bagi
usia sangat muda dan usia tua dimana terdapat
keterbatasan fungsi pernafasan. Penyakit ini
terutama terjadi pada musin dingin di negara
bermusim dingin dan di musim hujan pada
negara-negara tropis.Mahluk hidup tempat
berkembang dan menyebarkan influenza ini
adalah manusia sendiri. Diduga bahwa hewan
lain seperti burung, babi, dan kuda memegang
peranan dalam menciptakan jenis virus influenza
dengan jenis yang berbeda akibat adanya
mutasi di hewan-hewan tersebut. Penyebaran
virus influenza ini melalui tetesan air liur pada
saat batuk dan melalui partikel yang berasal dari
sel hidung yang melayang di udara terutama di
ruangan tertutup.
Pengobatan terbaik flu adalah istirahat karena
flu lebih sering diakibatkan menurunnya daya
tahan tubuh karena kelelahan. Minum air yang
banyak dan hangat dapat membantu
meringankan gejala flu. Vitamin C dosis tinggi
(500 mg) dapat diberikan untuk membantu tubuh
meningkatkan kekebalan tubuh.

Influenza

Penyebab influenza adalah virus yang
menginfeksi jaringan saluran nafas bagian atas.
Terdapat 3 jenis virus yang di kenal yaitu A,B,
dan C. Virus tipe A akan menyebabkan gejala
yang berat, menyebar secara cepat dan dapat
menyebabkan infeksi di suatu negara atau
wilayah (pandemi). Virus tipe B akan
menyebabkan gejala yang lebih ringan dan
penyebarannya tidak secepat virus tipe A. Virus
tipe C hanya memberikan gejala yang ringan
saja. Perbedaan dari virus ini dapat diketahui
melalui pemeriksaan dari cairan ludah dengan
mempergunakan test secara genetik.
Obat analgesik dan asetaminofen bisa diberikan
agar flu cepat hilang. Flu yang biasa menyerang
orang dewasa dan anak kecil sekalipun tidak
terlalu berbahaya. Hanya saja kini ketakutan
akan flu menjadi lebih tinggi, terutama sejak
mencuatnya kasus flu burung mulai awal tahun
2000-an, dan ternyata lebih menyebabkan
kerusakan parah daripada flu Spanyol yang
pernah menjadi epidemi di tahun 1980-an.
Transmisi virus melalui udara dan air ludah
sangat bergantung dari jumlah virus yang
terkandung didalamnya. Dari hasil penelitian
apabila didapatkan 10 virus / air ludah
sebanyak 50% orang yang terkena air ludah ini
akan menderita influenza. Virus akan melekat
pada sel permukaan di rongga hidung dan
saluran nafas.
Tanda-tanda gejala flu yang tidak biasa ini
hampir sama dengan flu biasa, namun dengan
intensitas yang lebih tinggi. Pada kasus flu
burung, gejala demam bisa sangat tinggi dan
tiba-tiba. Badan bisa menggigil hebat. Gejala-
gejala flu yang tidak biasa ini tentu harus
ditangani secepatnya oleh medis.
Setelah virus berhasil masuk kedalam sel,
dalam beberapa jam akan mengalami replikasi
dan menuju ke permukaan sel sehingga dapat
meninggalkan sel yang sudah rusak untuk
masuk ke sel yang baru, baik sel yang berada di
sebelahnya atau menempel pada air ludah dan
menyebar melalui udara.
Gejala pada penderita Influenza, umumnya
pasien mengeluh demam, sakit kepala, sakit
otot, batuk , pilek, terkadang disertai sakit pada
waktu menelan dan serak. Gejala ini dapat
didahului oleh lemah badan dan rasa
dingin.Pada kondisi ini biasanya sudah
didapatkan gambaran kemerahan pada
tenggorokan.
Gejala-gejala diatas dapat terjadi beberapa hari
dan hilang dengan sendirinya. Tubuh memiliki
kemampuan untuk menghilangkan virus dan
bakteri yang berbahaya melalui sistem
pertahanan tubuh degnan sel darah putih, tetapi
pertahanan ini akan baik apabila kondisi tubuh
baik pula. Setelah masa penghancuran virus
dan bakteri berbahaya tubuh membutuhkan
waktu untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan
yang telah terjadi sehingga akan terasa lemas
dan lemah.

Emfisema adalah penyakit pada paru-paru yang
ditandai dengan pembengkakan pada paru-paru
karena pembuluh darahnya kemasukan udara.
Emfisema disebabkan hilangnya elastisitas
alveolus. Emfisema membuat penderita sulit
bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan
sesak napas. Asap rokok dan kekurangan enzim
alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan
elastisitas pada paru-paru ini.
Gejala yang
ditimbulkan:
1. Nafsu makan yang menurun dan berat badan
yang menurun juga biasa dialami penderita
emfisema.
2. Sesak dada
3. Batuk kronis
4. Kelelahan
5. Sesak napas dalam waktu lama dan tidak
dapat disembuhkan dengan obat pelega
yang biasa digunakan penderita sesak
napas.

Cara mencegah penyakit Emfisema:
1. Penderita adalah perokok aktif, berhenti
merokok dapat membantu mencegah
penderita dari penyakit ini.
2. Jika emfisema sudah menjalar, berhenti
merokok mencegah perkembangan penyakit.
Pengobatan didasarkan pada gejala yang
terjadi, apakah gejalanya ringan, sedang
atau berat.
3. Perlakuan termasuk menggunakan inhaler,
pemberian oksigen, obat-obatan dan
kadang-kadang operasi untuk meredakan
gejala dan mencegah komplikasi.
Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik
untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok
juga sangat penting.
Bronkitis berupa peradangan pada selaput
lendir dari saluran bronkial. Sementara itu,
pleuritis adalah peradangan pada pleura,
lapisan pelindung yang membungkus paru-paru.
Laringitis adalah pembengkakan di laring,
sedangkan sinusitis adalah pembengkakan
pada sinus atau rongga hidung. Peradangan-
peradangan tersebut dapat terjadi karena
berbagai hal, di antaranya karena infeksi oleh
mikroorganisme. Peradangan juga dapat terjadi
karena tubuh merespons terhadap zat atau
benda asing yang masuk ke dalam tubuh
sehingga terjadi reaksi alergik. Gejala-gejala
peradangan tersebut secara umum adalah
batuk-batuk, demam, sulit menelan, dan sakit
di dada. Penyakit bronkitis dapat dikenali
melalui gejala-gejala berikut ini.
1. Batuk berdahak.
2. Sering sesak napas.
3. Flu yang berkepanjangan.
4. Mengi.
5. Tubuh mudah lelah.
6. Pembengkakan pada pergelangan kaki.
7. Timbul warna kemerahan pada wajah,
telapak tangan, dan selaput lendir.
8. Kepala terasa sakit.
9. Penglihatan tampak kabur.

Asbestosis adalah suatu penyakit saluran
pernafasan yang terjadi akibat menghirup serat-
serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk
jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari
serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi
yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes
mengendap di dalam dalam paru-paru,
menyebabkan parut. Menghirup asbes juga
dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput
yang melapisi paru-paru).
Penyakit yang disebabkan oleh Asbestosis
diantaranya:
1. Plakpleura (kalsifikasi)
2. Mesoteliome maligna
3. Efusi pleura
Cara mencegah penyakit Asebstosis:
1. Kadar serat dan debu asbes di lingkungan
kerja
2. Para pekerja yang berhubungan dengan
Asbes, dianjurkan untuk berhenti merokok
Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada
bagian atas rongga hidung atau sinus
paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh
infeksi bakteri, jamur, virus, menurunnya
kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan rokok,
dan infeksi pada gigi.
Berikut ini beberapa gejala yang dapat dikenali
pada seseorang yang menderita penyakit
sinusitis.
1. Hidung tersumbat dan terasa geli atau gatal.
2. Tercium bau tidak sedap pada hidung ketika
bernapas.
3. Sering bersin.
4. Hidung mengeluarkan ingus kental yang
berwarna putih atau kekuning-kuningan.
5. Kepala terasa sakit seperti ada yang
menekan.
Penyakit sinusistis dapat dicegah dengan cara
selalu menjaga daya tahan tubuh,
menghilangkan kebiasan merokok, dan
memperbanyak mengonsumsi buah-buahan.
TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini
dapat menyerang seluruh organ tubuh manusia,
namun yang paling sering diserang adalah paru-
paru (maka secara umum sering disebut
sebagai penyakit paru-paru / TB Paru-paru).
Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada
bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil.
Penyakit ini menyebabkan proses difusi oksigen
yang terganggu karena adanya bintik-bintik kecil
pada dinding alveolus. Jika bagian paru-paru
yang diserang meluas, sel-selnya mati dan
paru-paru mengecil. Akibatnya napas penderita
terengah-engah. Keadaan ini menyebabkan:
1. Peningkatan kerja sebagian otot pernapasan
yang berfungsi untuk pertukaran udara paru-
paru
2. Mengurangi kapasitas vital dan kapasitas
pernapasan
3. Mengurangi luas permukaan membran
pernapasan, yang akan meningkatkan
ketebalan membran pernapasan sehingga
menimbulkan penurunan kapasitas difusi
paru-paru
TBC dapat menyebabkan kematian. Sebagian
besar orang yang terinfeksi oleh bakteri
tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami
gejala, hal ini disebut latent tuberculosis.
Apabila penderita latent tuberculosis tidak
menerima pengobatan maka akan berkembang
manjadi active tuberculosis . Active tuberculosis
adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh
tidak mampu untuk melawan bakteri
tuberculosis yang terdapat dalam tubuh,
sehingga menimbulkan infeksi terutama pada
bagian paru-paru.
Gejala-gejala penyakit TB Paru adalah: batu
berdahak selama tiga minggu atau lebih, dalam
dahak pernah didapati bercak darah, demam
selama satu bulan lebih terutama pada siang
dan sore, menurunnya nafsu makan dan juga
berat badan, sering berkeringat saat malam,
dan sesak nafas.
Menurut WHO, kurang lebih 33 % penduduk
dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis, dan
hampir sepertiga orang yang terinfeksi berada di
Asia Tenggara. Pada tahun 2010, ditemukan 8,8
juta kasus baru tuberkulosis di seluruh dunia.
1,4 juta diantarnya berakhir dengan kematian.
Di Indonesia, kurang lebih ada 500.000 kasus
baru TB setiap tahunnya. Sepertiganya
meninggal dunia. Besarnya jumlah kematian
akibat TB membuat Indonesia menduduki
peringkat tiga jumlah dan kasus kematian
penderita TB yang merupakan penyakti menular
ini.
TBC dapat di atasi dengan terapi. Terapi TBC
yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Pengguna vaksin BCG ( Bacille Calmette-
Guerin). Vaksin BCG diberikan mulai dari
bayi. Perlindungan yang diberikan oleh
vaksin BCG dapat bertahan untuk 10 – 15
tahun, sehingga pada usia 12 – 15 tahun
dapat dilakukan vaksinasi ulang.
2. Pengobatan pada pasien latent tuberculosis .
3. Pengobatan pada active tuberculosis dengan
menggunakan antibiotik selama kurang lebih
6 bulan tidak boleh putus.
Penularan TB paling banyak dan paling mudah
melalui udara. Itulah mengapa organ yang
pertama kali diserang tuberkulosis adalah
sistem pernapasan manusia terutama paru-paru.
Tuberkulosis dapat menjadi penyakit kronis yang
menyebabkan jaringan luka yang cukup luas di
paru-paru.
Tuberkulosis dapat menyebar ke seluruh bagian
tubuh, mulai dari sistem saraf, sistem getah
bening, hingga tulang dan persendian.
Tuberkulosis tulang disebut juga tuberkulosis
milier.Orang-orang yang beresiko tinggi terkena
tuberkulosis adalah orang-orang pengguna
narkotika, para petugas medis dan orang-orang
yang bekerja di rumah sakit.
Resiko penularan pada orang yang merokok
lebih besar dua kali lipat daripada orang yang
tidak merokok. Demikian juga dengan orang
yang kecanduan alkohol dan penderita diabetes
melitus, resiko penularan tuberkulosis menjadi
tiga kali lipat dari orang biasa.
Dahak ataupun bersin yang dikeluarkan oleh
penderita TB banyak mengandung bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Anak-anak dengan
kekebalan tubuh belum sempurna sangat rentan
terhadap penularan TB, terlebih jika mereka
berada dalam satu lingkungan penderita TB.
Untuk pencegahan penularan TB pada anak-
anak, imunisasi BCG adalah imunisasi yang
wajib selain hepatitis B, Polio, DPT, dan
campak.
Pengobatan yang rutin dan berhasil minimal
memakan waktu 6 bulan, namun
ketidaksabaran dan ketidakpatuhan penderita
dalam pengobatan, membuat penyakit TB
kadang sulit diberantas. Pengobatan yang umum
digunakan melawan tuberkulosis adalah
menggukan antibiotik jenis isoniazid dan
rifampisin.
Orang dengan penyakit tuberkulosis aktif
biasannya diberikan dua macam pengobatan
antibiotik, hal ini untuk mencegah terjadinya
resistensi bakteri terhadap antibiotik. Tinggkat
penularan penyakit sistem pernapasan manusia
tuberkulosis sangat tinggi karena rendahnya
kualitas lingkungan.
Pencegahan terbaik tuberkulosis adalah dengan
menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat.
Kualitas udara yang buruk memperparah
penderita tuberkulosis. Penderita tuberkulosis
juga harus dijauhkan dari anak-anak.
Pneumonia atau Logensteking yaitu penyakit
radang pari-paru yang disebabkan oleh
Diplococcus pneumoniae . Akibat peradangan
alveolus dipenuhi oleh nanah dan lender
sehingga oksigen sulit berdifusi mencapai
darah. Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi
atau peradangan pada organ paru-paru yang
disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun
parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli)
yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari
atmosfer menjadi “inflame” dan terisi oleh
cairan. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh
iritasi kimia atau fisik dari paru-paru atau
sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti
kanker paru-paru atau terlalu banyak minum
alkohol.Namun penyebab yang paling sering
ialah serangan bakteria streptococcus
pneumoniae, atau pneumokokus.
Penyakit Pneumonia sering kali diderita
sebagian besar orang yang lanjut usia (lansia)
dan mereka yang memiliki penyakit kronik
sebagai akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh
(Imun), akan tetapi Pneumonia juga bisa
menyerang kaula muda yang bertubuh sehat.
Saat ini didunia penyakit Pneumonia dilaporkan
telah menjadi penyakit utama di kalangan
kanak-kanak dan merupakan satu penyakit
serius yang meragut nyawa beribu-ribu warga
tua setiap tahun.
Terjadinya penyakit pneumonia yaitu gejala yang
berhubungan dengan pneumonia termasuk
batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan
bernafas.Sedangkan tanda-tanda menderita
Pneumonia dapat diketahui setelah menjalani
pemeriksaan X-ray (Rongent) dan pemeriksaan
sputum.Cara penularan virus atau bakteri
Pneumonia sampai saat ini belum diketahui
pasti, namun ada beberapa hal yang
memungkinkan seseorang beresiko tinggi
terserang penyakit Pneumonia. Hal ini
diantaranya adalah :
1. Orang yang memiliki daya tahan tubuh
lemah, seperti penderita HIV/AIDS dan para
penderita penyakit kronik seperti sakit
jantung, diabetes mellitus. Begitupula bagi
mereka yang pernah/rutin menjalani
kemoterapy (chemotherapy) dan meminum
obat golongan Immunosupressant dalam
waktu lama, dimana mereka pada umumnya
memiliki daya tahan tubuh (Immun) yang
lemah.
2. Perokok dan peminum alkohol. Perokok
berat dapat mengalami irritasi pada saluran
pernafasan (bronchial) yang akhirnya
menimbulkan secresi muccus (riak/dahak),
Apabila riak/dahak mengandung bakteri
maka dapat menyebabkan
Pneumonia.Alkohol dapat berdampak buruk
terhadap sel-sel darah putih, hal ini
menyebabkan lemahnya daya tahan tubuh
dalam melawan suatu infeksi.
3. Pasien yang berada di ruang perawatan
intensive (ICU/ICCU). Pasien yang dilakukan
tindakan ventilator (alat bantu nafas)
‘endotracheal tube’ sangat beresiko terkena
Pneumonia. Disaat mereka batuk akan
mengeluarkan tekanan balik isi lambung
(perut) ke arah kerongkongan, bila hal itu
mengandung bakteri dan berpindah ke
rongga nafas (ventilator) maka potensial
tinggi terkena Pneumonia.
4. Menghirup udara tercemar polusi zat
kemikal. Resiko tinggi dihadapi oleh para
petani apabila mereka menyemprotkan
tanaman dengan zat kemikal (chemical)
tanpa memakai masker adalah terjadi irritasi
dan menimbulkan peradangan pada paru
yang akibatnya mudah menderita penyakit
Pneumonia dengan masuknya bakteri atau
virus.
5. Pasien yang lama berbaring. Pasien yang
mengalami operasi besar sehingga
menyebabkannya bermasalah dalah hal
mobilisasi merupakan salah satu resiko tinggi
terkena penyakit Pneumonia, dimana dengan
tidur berbaring statis memungkinkan riak/
muccus berkumpul dirongga paru dan
menjadi media berkembangnya bakteri.
Penanganan dan pengobatan pada penderita
Pneumonia tergantung dari tingkat keparahan
gejala yang timbul dan type dari penyebab
Pneumonia itu sendiri, antara lain:
1. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri
akan diberikan pengobatan antibiotik.
Pengobatan haruslah benar-benar komplite
sampai benar-benar tidak lagi adanya gejala
atau hasil pemeriksaan X-ray dan sputum
tidak lagi menampakkan adanya bakteri
Pneumonia, jika tidak maka suatu saat
Pneumonia akan kembali diderita.
2. Pneumonia yang disebabkan oleh virus akan
diberikan pengobatan yang hampir sama
dengan penderita flu, namun lebih
ditekankan dengan istirahat yang cukup dan
pemberian intake cairan yang cukup banyak
serta gizi yang baik untuk membantu
pemulihan daya tahan tubuh.
3. Pneumonia yang disebabkan oleh jamur akan
mendapatkan pengobatan dengan pemberian
antijamur.
Disamping itu pemberian obat lain untuk
membantu mengurangi nyeri, demam dan sakit
kepala. Pemberian obat anti (penekan) batuk di
anjurkan dengan dosis rendah hanya cukup
membuat penderita bisa beristirahat tidur,
Karena batuk juga akan membantu proses
pembersihan secresi mucossa (riak/dahak) di
paru-paru.
Dipteri adalah infeksi pada saluran pernapasan
bagian atas. Pada umumnya, disebabkan oleh
Corynebacterium diphterial . Pada tingkat lanjut,
penderitanya dapat mengalami kerusakan
selaput jantung, demam, lumpuh, bahkan
meninggal dunia.
Renitis merupakan peradangan pada rongga
hidung sehingga hidung menjadi bengkak dan
banyak mengeluarkan lendir. Gejala-gejala yang
timbul pada seseorang yang menderita renitis
antara lain bersin-bersin, hidung gatal, hidung
tersumbat, dan berair (ingus encer). Renitis bisa
timbul karena alergi atau faktor lain.
Upper Respiratory tract Infection (URI)
merupakan penyakit yang menyerang sistem
pernapasan manusia bagian atas, yaitu hidung,
laring (tekak), dan tenggorokan. Penyakit ini
sering dijumpai pada masa peralihan cuaca.
Penyebab munculnya ISPA hampir sama dengan
influenza, yaitu karena kekebalan tubuh yang
menurun.
Perubahan suhu yang ekstrim terutama pada
masa pancaroba membuat daya tahan tubuh
menurun. Namun kadang virus dan bakteri turut
berperan menyebabkan ISPA. Lebih dari 200
jenis virus dapat menyebabkan ISPA, namun
virus yang paling sering menyerang adalah
rinovirus. Selain itu masihada juga coronavirus,
parainfluenza virus, adenovirus, dan enterovirus.
Sedangkan bakteri yang dapat menyebabkan
ISPA berasal dari jenis Stafilokokus,
Streptokokus, dan Pneumokokus.ISPA dibagi
dalam tiga tingkat, yaitu ringan, sedang, dan
berat. Gejala ISPA ringan berupa batuk, suara
serak, hidung berlendir (mengeluarkan ingus),
dan demam (atau suhu badan terasa meningkat
tidak seperti biasanya).
Gejala ISPA sedang berupa demam tinggi
hingga 39 derajat celcius, tenggorokan merah,
pada kulit terdapat bercak-bercak berwarna
merah menyerupai campak, telinga sakit dan
mengeluarkan darah, dan pernafasan berbunyi
mendecit. Sedangkan pada ISPA berat, gejala-
gejalanya berupa bibir dan kulit mulai membiru,
kesadaran menurun, gelisah, dan pernafasan
berbunyi keras.
Bentuk-bentuk ISPA antara adalah rhinitis
(radang pada lubang mukos hidung),
rinosinusitis/sinusitis, nasofaringitis dan faringitis
(radang pada faring), epiglotitis (radang pada
laring atas), laringitis, laringotraceitis (radang
pada laring dan trakea), dan trakeaitis (radang
pada trakea).
Rhinitis, faringitis, dan laringitis kadang disebut
sebagai flu biasa. Semua radang tersebut
terjadi di sistem pernapasan manusia bagian
atas. Pengobatan ISPA sering menggunakan
antibiotik walupun virus penyebab ISPA dapat
hilang dengan sendirinya seiring perbaikan
kekebalan tubuh penderita.
Pemberian antibiotik adalah untuk mencegah
terjadinya infeksi yang lebih parah. Pada kasus
ISPA dimana ingus dan dahak sudah berwara
hijau, antibiotik disarankan diberikan pada
penderita karena dengan demikian sudah ada
infeksi karena bakteri. Obat-obatan analgesik
juga dapat untuk mengobati keluhan sakit
kepala dan badan pegal penderita ISPA.Infeksi
berlangsung kurang lebih 14 hari.
Setelah itu penderita secara umum akan normal
kembali. Namun penderita dengan kelainan
maupun komplikasi akan mendapat ISPA lebih
lama. Jika sudah demikian, penderita memang
harus memeriksakan diri ulang ke dokter. Bagi
orang dewasa ISPA merupakan penyakit ringan
dan biasa, namun bagi anak apalagi bayi,
penyakit ini merupakan ancaman serius yang
dapat menyebabkan kematian.
ISPA mudah menyerang anak-anak karena
kekebalan tubuh yang belum sempurna. Sekitar
40 % - 60 % pasien anak ke Puskesmas karena
keluhan ISPA. Serangan ISPA pada bayi kurang
dari dua bulan sangat dapat menyebabkan
kematian. Pada bayi, sistem pernapasan
manusia belum sempurna. Kadang laring harus
bekerja keras agar bayi tidak tersedak.
Penyakit ini merupakan salah satu yang paling
berbahaya. Sel-sel kanker pada paru-paru terus
tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini
lamakelamaan dapat menyerang seluruh tubuh.
Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah
kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu
terjadinya kanker paru-paru dan kerusakan
paru-paru.
Gejala-gejala umum penderita kanker paru-
paru :
1. Pembekakan di wajah atau di leher
2. Napas sesak dan pendek-pendek
3. Kehilangan nafsu makan dan turunnya berat
badan
4. Kelelahan kronis
5. Dahak berdarah, berubaha warna dan
semakin banyak
6. Sakit kepala, nyeri dengan sebab yang tidak
jelas
7. Batuk yang terus menerus atau menjadi
hebat
8. Suara serak/parau
SARS ( Severe Acute Respiratory Syndrome )
adalah sebuah penyakit pernapasan yang
disebabkan oleh virus Coronavirus dari ordo
Coronaviridae. Virus ini menginfeksi saluran
pernapasan. Gejalanya berbedabeda pada tiap
penderita, misalnya pusing, muntah-muntah,
disertai panas tinggi dan batuk. Sementara itu,
gangguan yang tidak disebabkan oleh infeksi
antara lain rinitis, yaitu peradangan pada
membran lendir (mukosa) rongga hidung.
Banyaknya lendir yang disekresikan,
mengakibatkan peradangan. Biasanya, terjadi
karena alergi terhadap suatu benda, seperti
debu atau bulu hewan.
Rinitis adalah radang pada rongga hidung akibat
infeksi oleh virus, missal virus influenza. Rinitis
juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap
perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu.
Produksi lendir meningkat.
Laringitis adalah radang pada laring. Penderita
serak atau kehilangan suara. Penyebabnya
antara lain karena infeksi, terlalu banyak
merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak
serak.
Legionnaries adalah penyakit paru-paru yang
disebabkan bakteri legionella pneumophilia.
Bentuk infeksinya mirip dengan pneumonia.
Tonsillitis adalah peradangan pada tonsil
(amandel) sehingga tampak membengkak,
berwarna kemerahan, terasa lunak dan timbul
bintik-bintik putih pada permukaannya. Tonsilitis
umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan
bakteri. Jika terjadi infeksi melalui mulut atau
saluran pernapasan, tonsil akan membengkak
(radang) yang dapat menyebabkan penyempitan
saluran pernapasan . Adapun gejala-gelaja
tonsilitis adalah sebagai berikut.
1. Tenggorokan terasa sakit.
2. Terasa sakit saat menelan.
3. Tubuh mengalami demam tinggi.
4. Sering mengalami muntah
5. Mengalami kesulitan saat bernapas
6. Tidur mendengkur
7. Nafsu makan menurun
8. Timbul bau tidak sedap pada mulut
9. Timbul nyeri di sekitar otot
Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan
jaringan toksigen ke jaringan yang disebabkan
oleh terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh
darah, atau jaringan tubuh.
Asfiksi disebababkan oleh: tenggelam (akibat
alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya
alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa),
keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem
sitokrom (enzim pernapasan). Gejala penyakit
Asfiksi:
1. Pada fase dispneu / sianosis asfiksia
berlangsung kira-kira 4 menit. Fase ini
terjadi akibat rendahnya kadar oksigen dan
tingginya kadar karbon dioksida. Tingginya
kadar karbon dioksida akan merangsang
medulla oblongata sehingga terjadi
perubahan pada pernapasan, nadi dan
tekanan darah. Pernapasan terlihat cepat,
berat, dan sukar. Nadi teraba cepat.
Tekanan darah terukur meningkat.
2. Fase konvulsi asfiksia terjadi kira-kira 2
menit. Awalnya berupa kejang klonik lalu
kejang tonik kemudian opistotonik.
Kesadaran mulai hilang, pupil dilatasi,
denyut jantung lambat, dan tekanan darah
turun.
3. Fase apneu asfiksia berlangsung kira-kira 1
menit. Fase ini dapat kita amati berupa
adanya depresi pusat pernapasan (napas
lemah), kesadaran menurun sampai hilang
dan relaksasi spingter.
4. Fase akhir asfiksia ditandai oleh adanya
paralisis pusat pernapasan lengkap. Denyut
jantung beberapa saat masih ada lalu napas
terhenti kemudian mati.
Hipoksia yaitu gangguan pernapasan dimana
kondisi sindrom kekurangan oksigen pada pada
jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh
perbedaan ketinggian.Pada kasus yang fatal
dapat menyebabkan kematian pada sel-sel.
Namun pada tingkat yang lebih ringan dapat
menimbulkan penekanan aktivitas mental
(kadang-kadang memuncak sampai koma), dan
menurunkan kapasitas kerja otot.